Senin, 02 Januari 2012

bab 2 asuhan keperawatan morbili


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal (kataral), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).
Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi ( Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)
Penyakit Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus Campak/ Rubella. Campak adalah penyakit infeksi menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien. Virus ini terdapat dalam darah, air seni, dan cairan pada tenggorokan. Itulah yang membuat campak ditularkan melalui pernapasan, percikan cairan hidung ataupun ludah.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella, oleh karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella. Virus penyebab campak ini biasanya hidup pada daerah tenggorokan dan saluran pernapasan. Virus campak dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran pernapasan. Anak yang terinfeksi oleh virus campak dapat menularkan virus ini kepada lingkungannya, terutama orang-orang yang tinggal serumah dengan penderita. Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga dibatukkan dan terbawa oleh udara. Anak dan orang lain yang belum mendapatkan imunisasi campak, akan mudah sekali terinfeksi jika menghirup udara pernapasan yang mengandung virus. Penularan virus juga dapat terjadi jika anak memegang atau memasukkan tangannya yang terkontaminasi dengan virus ke dalam hidung atau mulut. Biasanya virus dapat ditularkan 4 hari sebelum ruam timbul sampai 4 hari setelah ruam pertama kali timbul.

2.2  Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus, Cara penularan dengan droplet infeksi.
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.

2.3 Patofisiologi
Yang patut diwaspadai, penularan penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya, masih ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja ditulari agar sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah campak, setelah itu akan aman selamanya. Ini jelas pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk ditularkan. Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Anggapan lain yang patut diluruskan, yaitu bahwa bercak merah pada campak harus keluar semua karena kalau tidak malah akan membahayakan penderita. Yang benar, justru jumlah bercak menandakan ringan-beratnya campak. Semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat penyakitnya. Dokter justru akan mengusahakan agar campak pada anak tidak menjadi semakin parah atau bercak merahnya tidak sampai muncul di sekujur tubuh.
Selain itu, masih banyak orang tua yang memperlakukan anak campak secara salah. Salah satunya, anak tidak dimandikan. Dikhawatirkan, keringat yang melekat pada tubuh anak menimbulkan rasa lengket dan gatal yang mendorongnya menggaruk kulit dengan tangan yang tidak bersih sehingga terjadi infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah. Sebaliknya, dengan mandi anak akan merasa nyaman.

2.4 Manifestasi Klinis
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium
1. Stadium kataral (prodormal)
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula lakrimalis. Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.

2. Stadium erupsi
Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah “Black Measles” yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.
3. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
2.5 Penatalaksanaan
Pemeriksaan Diagnostik
o    Pemeriksaan Fisik
o    Pemeriksaan Darah
Penetalaksanaan Teraupetik
o    Pemberian vitamin A
o    Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian antipiretik
o    Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi
o    Pemberian obat batuk dan sedativum

BAB 3
TEORI ASUHAN KEPERAWATAN
                                 

3.1  Pengkajian
1.      Identitas Data
a.       Identitas Klien :
Nama, Umur, Jenis kelamin, Suku, Agama, Alamat

b.      Identitas Penanggung jawab :
Nama, Jenis kelamin, Suku, Agama, Hubungan, Alamat

c.       Riwayat Keperawatan
a.         Keluhan utama
Tanyakan pada pasien semua keluhan yang dirasakan ketika pertama kali masuk rumah sakit.
b.        Riwayat penyakit sekarang
Lakukan pengkajian gejala klinis yang terdapat pada pasien.
c.         Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan pada orang tua pasien tentang riwayat penyakit keluarga mereka.
d.        Pemeriksaan Fisik
a.         Keadaan umum
Penderita biasanya keadaan umumnya lemah karena mengalami perubahan atau penurunan kesadaran pada saat kejang.
Tanda – Tanda vital
Suhu badan          : Mengalami peningkatan
Nadi                     : Cepat dan lemah
Pernafasan            : Frekuensi nafas meningkat
b.        Kepala
c.         Mata
d.        Hidung
e.         Mulut
f.         Leher
g.        Dada
h.        Abdomen
i.          Ekstrimitas atas dan bawah
e.       Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual
a.       Pola aktifitas dan istirahat
Aktivitas sehari – hari klien biasanya terjadi gangguan karena morbili mengalami gatal-gatal.
b.      Personal Hygiene
Kebutuhan akan personal hygiene anak, mandi, gosok gigi, dan pembelajaran tentang toilet traning.
c.       Nutrisi
Status gizi yang berhubungan dengan tubuh, postur tubuh biasanya kurus, rambut merah dan berat badan kurang dari normal.
d.      Pola eleminasi
Kebiasaan defekasi sehari – harinya
e.       Riwayat psikososial
Interaksi dengan keluarga / orang lain.
f.       Riwayat spiritual
Anak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa.

2.      Analisa Data
Sebagai seorang perawat kita harus menganalisis data pasien, dari data subjektif hingga data obyektif. Sehingga memudahkan kita untuk menyimpulkan diagnose keperawatan

3.      Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan dapat kita ambil dari masalah yang kita temukan dan penyebab dari masalah itu. Oleh karena itu pengkajian pasien harus lengkap sehingga mudah bagi perawat sendiri untuk mengambil suatu diagnose keperawatan

4.      Intervensi (Perencanaan)
Perencanaan keperawatan kita ambil dari buku acuan keperawatan, untuk melakukan tindakan yang akan kita lakukan.

5.      Implementasi dan Evaluasi
Setelah kita tahu rencana yang ingin kita lakukan maka seorang perawat akan melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan intervensi yang sudah ditentukan. Evaluasi hasil tindakan seteelah selesai melakukan tindakan keperawatan apakah perlu dilanjutkan atau diberhentikan .





ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A.S. DENGAN MORBILI
3.2  Pengkajian
1.      Identitas Data
a.      Identitas Klien :
-          Nama                  :    An. AS
-          Umur                  :    4 Tahun
-          Jenis kelamin      :    Laki- laki
-          Suku                   :    Bugis
-          Agama                :    Islam
-          Alamat               :    Jl. Senada, Rt 6 Desa. Tungkaran Pangeran,
                                Kec. Simpang Empat
b.      Identitas Penanggung jawab :
-          Nama                  :    Rahmadi Suhendi
-          Jenis kelamin      :    Laki- laki
-          Suku                   :    Bugis
-          Agama                :    Islam
-          Hubungan          :    Ayah Pasien
-          Alamat               :    Jl. Senada, Rt 6 Desa. Tungkaran Pangeran,
Kec. Simpang Empat

c.       Riwayat keperawatan
a.       Keluhan utama
Pada tanggal 06 Desember 2011 dilakukan pengkajian dengan keluhan utama gatal dan timbul binti-bintik merah (rash) pada bagian hamper seluruh tubuh.
b.    Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian kx mengatakan merasa gatal pada bagian bintik yang timbul di kulitnya.
c.    Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
d.   Pemeriksaan Fisik
a.    Kesadaran
Pasien dalam keadaan sadar penuh (Compos Mentis)
b.    Keadaan Umum
BB MRS      :    15 Kg
BB SMRS    :    18 Kg
TB                :    80 cm
c.    Tanda – tanda vital
Nadi           :    80 x per menit
Pernafasan :    18 x per menit
Suhu tubuh     :     390 C
TD              :    100/60 mmHg
d.      Integumen
I        :    Banya bintik merah pada kulit (rash)
P       :    Pada bintik merah  permukaan kulit kasar
P       :    -
A       :    -
e.       Kepala
I        :    Bentuk simetris
P       :    Tidak ada benjolan
P       :    -
A       :    -
f.       Mata
I        :    Terdapat konjungtivitis  (+/+)
P       :    -
P       :    -
A       :    -
g.      Hidung
I        :    Secret +/+,  influenza +
P       :    Tidak ada benjolan pada hidung
P       :    -
A       :    -

h.      Mulut
I        :    Mukosa bibir kering, mulut terasa pahit
P       :    -
P       :    -
A       :    -
i.        Leher
I        :    Terdapat bintik merah pada lipatan leher
P       :    Tidak ada benjolan
P       :    -
A       :    -
j.        Dada
I        :    Dada terlihat rata dan simetris
P       :    Gerakan diafragma normal, tulang iga depan bagian bawah terangkat pada waktu inspirasi .
P       :    Percusi dada berbunyi sonor
A       :    wheezing
 +
 +
 +
 -
 -

                 Rhonchi
                
 -
 -
 -
 
 -
 -

k.    Abdomen
I        :    Gerakan pernapasan yang normal, bentuk simetris
P       :    Limpa dan hati tidak teraba
P       :    Terdapat bunyi Tympani
A       :    4x/menit bising usus



l.      Ekstrimitas atas dan bawah
I        :    tidak ada edema dan kelainan lainnya
P       :    Akral hangat
P       :    -
A       :    -

e.       Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual
a.         Pola aktifitas dan istirahat
Aktivitas sehari – hari klien terjadi gangguan karena morbili mengalami gatal-gatal.
b.      Personal Hygiene
Kebutuhan akan personal hygiene anak, mandi, gosok gigi, dan pembelajaran tentang toilet traning.
c.         Nutrisi
Nafsu makan anak menurun, hanya menghabiskan 4 sendok bubur setiap kali makan.
d.      Pola eleminasi
Kebiasaan defekasi sehari – harinya normal tiap pagi hari.
e.       Riwayat psikososial
Interaksi anak dengan keluarga bagus terutama dengan ibunya
f.       Riwayat spiritual
Anak diberi pengetahuan untuk belajar berdoa agar penyakit yang dideritanya cepat sembuh.


2.      Analisa data
No
Tanggal
Symtom
Etiologi
Problem
1
Rabu,
07-12-2011
DS :  pasien mengungkapkan rasa ketidaknyamanan terhadap bintik yang timbul pada kulit tubuhnya.
DO :  Banyak terdapat rash pada tubuh dan terasa gatal.
Nadi 80 x per menit,
Pernafasan 18 x per menit,
Suhu tubuh 390 C,
TD 100/60 mmHg.


Kulit menonjol sekitar sebasea dan folikel rambut


 


Kulit eritema membentuk macula papula di kulit normal


 


Rash pada balik telinga, leher, pipi, muka, seluruh tubuh dan terasa gatal

Gangguan integritas kulit
2
Rabu,
07-12-2011
DS : pasien mengatakan pahit pada saat makan dan kurang nafsu makan
DO :
BB anak 15 Kg,
Porsi makan 4 sendok makan (bubur)
Nadi 80 x per menit,
Pernafasan 18 x per menit,
Suhu tubuh 390 C.
TD 100/60 mmHg




Saluran cerna


Terdapat bercak koplik warna kelabu pada mukosa bukalis, molar, palatum durum, mole


 


Mulut pahit timbul anoreksia

Gangguan kebutuhan nutrisi
3
Rabu,
07-12-2011
DS : pasien mengeluh panas pada seluruh tubuhnya
DO :
Hipertermi
Akral terasa hangat
Nadi 80 x per menit,
Pernafasan 18 x per menit,
Suhu tubuh 390 C.
TD 100/60 mmHg
Droplet infection


 


Produksi eksudat berlebih


 


Reaksi inflamasi : hiperemi , RR naik

Gangguan rasa nyaman


3.3          Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien Morbili adalah
1.      Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rash
2.      Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3.       Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi / infeksi virus.



3.4          Intervensi dan Rasional
No
Tanggal
Diagnosa
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Rabu,
07-12-2011
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rash

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam bintik-bintik merah pada kulit akan hilang.

Kriteria hasil :
·         Pasien tidak merasakan gatal dan nyaman dengan keadaannya
·         Rash pada kulit berkurang




ü Pertahankan kuku anak tetap pendek, menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaruk rash
ü Berikan obat antipruritus topikal, dan anestesi topikal
ü Mandikan klien dengan menggunakan sabun yang tidak perih

ü Kolaborasi: Pemberian antihistamin
ü  Untuk mencegah terjadinya luka pada saat anak menggaruk




ü  Agar tidak merasakan gatal dan sakit pada kulit pasien
ü  Untuk mencegah infeksi Untuk mencegah terjadinya luka pada saat anak menggaruk
ü  Agar tidak merasakan gatal dan sakit pada kulit






2
Rabu,
07-12-2011
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

Setelah dilakukan askep 2x 24 jam diharapakan pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan dengan.

Kriteria Hasil :
·      BB meningkat
·      Nafsu makan meningkat.
(dapat menghabiskan 1 porsi untuk anak)

·      Berikan banyak minum (sari buah-buahan, sirup yang tidak memakai es).


·      Berikan susu porsi sedikit tetapi sering (susu dibuat encer dan tidak terlalu manis.

·      Berikan makanan lunak, misalnya bubur yang memakai kuah, dengan porsi sedikir tetapi dengan kuantitas yang sering.








·     Untuk mengkompensasi adanya peningkatan suhu tubuh dan merangsang nafsu makan
·     Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi melalui cairan bernutrisi.



·     Untuk memudahkan mencerna makanan dan meningkatkan asupan makanan.

3
Rabu,
07-12-2011
Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi / infeksi virus

Setelah dilakukan askep selama 2 x 24 jam diharapkan suhu badan pasien berkurang
Kriteria hasil :
· Suhu tubuh 36,5 – 37,50 C
· Nadi normal
· Badan  tidak terasa panas
· Akral Normal

·       Libatkan keluarga dalam perawatan serta ajari cara menurunkan suhu tubuh
·      Berikan kompres  hangat.


·      Pantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.
·      Monitor perubahan suhu tubuh
·         Agar keluarga lebih kooperatif dalam terapi



·         untuk membantu dalam penurunan suhu tubuh pada pasien.
·         suhu ruangan / jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan

·         untuk mengetahui dan merencanakan intervensi selanjutnya



3.5  Implementasi dan Evaluasi

No
Tanggal
Diagnosa
Implementasi
Evaluasi
1.       
Rabu,
07-12-2011
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rash

ü  Mempertahankan kuku anak tetap pendek, menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaruk rash
ü  Memberikan obat antipruritus topikal, dan anestesi topikal
ü  Memandikan klien dengan menggunakan sabun yang tidak perih
ü  Memberikan antihistamin
 S :  Pasien mengatakan berkurang rasa gatalnya
O  : ditandai dengan jarangnya pasien menggaruk kulit
A :  Masalah teratasi  sebagian
P  :  Intervensi dilanjutkan
2.       
Rabu,
07-12-2011
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

ü  Memberikan banyak minum (sari buah-buahan, sirup yang tidak memakai es).
ü  Memberikan susu porsi sedikit tetapi sering (susu dibuat encer dan tidak terlalu manis, dan berikan susu tersebut dalam keadaan yang hangat ketika diminum).
ü  Memberikan makanan lunak, misalnya bubur yang memakai kuah, sup atau bubur santan memakai gula dengan porsi sedikir tetapi dengan kuantitas yang sering.
S :  Pasien mengatakan sudah merasakan tidak pahit pada mulutnya sewaktu makan
O : ditandai dengan meningkatnya nafsu makan pada anak
A :  Masalah teratasi sebagian
P  :  Intervensi dilanjutkan
3.    
Rabu,
07-12-2011
Gangguan rasa nyaman : peningkatan suhu tubuh bd proses inflamasi / infeksi virus
ü  Melibatkan keluarga dalam perawatan serta ajari cara menurunkan suhu tubuh
ü Memberikan kompres  hangat.
ü Memantau suhu lingkungan, batasi / tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.
ü Monitor perubahan suhu tubuh
S :  pasien mengatakan badannya sudah tidak panas lagi
O : ditandai dengan pengukuran suhu tubuh normal 370 C
A :  Masalah teratasi
P  :  Intervensi dihentikan

BAB 4
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
Pengobatan campak dilakukan dengan mengobati gejala yang timbul. Demam yang terjadi akan ditangani dengan obat penurun demam. Jika anak mengalami diare maka diberi obat untuk mengatasi diarenya. Batuk akan diatasi dengan mengobati batuknya. Dokter pun akan menyiapkan obat antikejang bila anak punya bakat kejang.
Intinya, segala gejala yang muncul harus diobati karena jika tidak, maka campak bisa berbahaya. Dampaknya bisa bermacam-macam, bahkan bisa terjadi komplikasi. Perlu diketahui, penyakit campak dikategorikan sebagai penyakit campak ringan dan yang berat. Disebut ringan, bila setelah 1-2 hari pengobatan, gejala-gejala yang timbul membaik. Disebut berat bila pengobatan yang diberikan sudah tak mempan karena mungkin sudah ada komplikasi.
Komplikasi dapat terjadi karena virus campak menyebar melalui aliran darah ke jaringan tubuh lainnya. Yang paling sering menimbulkan kematian pada anak adalah kompilkasi radang paru-paru (broncho pneumonia) dan radang otak (ensefalitis). Komplikasi ini bisa terjadi cepat selama berlangsung penyakitnya.
Gejala ensefalitis yaitu kejang satu kali atau berulang, kesadaran anak menurun, dan panasnya susah turun karena sudah terjadi infeksi “tumpangan” yang sampai ke otak. Lain halnya, komplikasi radang paru-paru ditandai dengan batuk berdahak, pilek, dan sesak napas. Jadi, kematian yang ditimbulkan biasanya bukan karena penyakit campak itu sendiri, melainkan karena komplikasi. Umumnya campak yang berat terjadi pada anak yang kurang gizi.






4.2    Saran
Penyakit Campak dapat dicegah dengan melakukan pemberian imunisasi pada anak yang masih bayi.
1. Imunusasi aktif
Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin hidup yang pertama kali digunakan adalah Strain Edmonston B. Pelemahan berikutnya dari Strain Edmonston B. Tersbut membawa perkembangan dan pemakaian Strain Schwartz dan Moraten secara luas. Vaksin tersebut diberikan secara subkutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama.
Pada penyelidikan serulogis ternyata bahwa imunitas tersebut mulai mengurang 8-10 tahun setelah vaksinasi. Dianjurkan agar vaksinasi campak rutin tidak dapat dilakukan sebelum bayi berusia 15 bulan karena sebelum umur 15 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi secara baik karena masih ada antibodi dari ibu. Pada suatu komunitas dimana campak terdapat secara endemis, imunisasi dapat diberikan ketika bayi berusia 12 bulan.

2. Imunusasi pasif
Imunusasi pasif dengan serum oarng dewasa yang dikumpulkan, serum stadium penyembuhan yang dikumpulkan, globulin placenta (gama globulin plasma) yang dikumpulkan dapat memberikan hasil yang efektif untuk pencegahan atau melemahkan campak. Campak dapat dicegah dengan serum imunoglobulin dengan dosis 0,25 ml/kg BB secara IM dan diberikan selama 5 hari setelah pemaparan atau sesegera mungkin.
Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Mungkin diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.


4 komentar:

  1. Coin Casino: Bonus codes and Free Spins
    With more than 600 games, this game 인카지노 allows players to choose 샌즈카지노 their favourite bitcoin-accepted online casino games with all of the features you have 1xbet korean to

    BalasHapus
  2. Best Casinos with the latest gambling software - Lucky Club
    Casino sites with the latest gambling software, including the best free spins bonuses, high jackpots luckyclub.live and top online casino games. 【6718239.com】

    BalasHapus
  3. Casino Review 2021 - Bonus, Games, Payouts
    Welcome to our Casino Review 2021. 캔 토토 We are dedicated to providing bet365 가상 축구 you with the latest in gambling software from the 메이플 캐릭터 슬롯 top online 램 슬롯 순서 casinos. Find 라이브스코어 out why we think you should join

    BalasHapus
  4. Casinos Near Casinos - Mapyro
    1 Casino In Hanover, CA 서울특별 출장안마 · 2 Casino 고양 출장마사지 Near 천안 출장샵 Yosemite National Park · 3 Casino In San Jose, CA · febcasino 4 Casino In San Jose, CA · 5 군포 출장마사지 Casino In Las Vegas, Nevada · 6 Casino In Atlantic City

    BalasHapus